Jumat, 19 Desember 2014

Pemrograman Linier Tugas 2

Program Linier adalah program model matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi yang dimaksud masalah optimasi disini ialah masalah yang hendak dianalisis.
Setiap model program linier dinyatakan dalam bentuk fungsi tujuan dan fungsi batasan (kendala, constraint).

Fungsi tujuan suatu persamaan fungsi linier dari variable tujuan, dalam fungsi tujuan harus dijelaskan apakah akan memaksimalkan atau meminimalkan fungsi variable dan mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan masalah

Fungsi batasan menggambarkan batasan yang dihadapi dalam mencapai tujuan, fungsi batasan biasanya terdiri dari beberapa persamaan yang masing-masing berkorelasi dengan sumberdaya tertentu dan atas permintaan atas sumberdaya tersebut.

Dalam model matematika permasalahan dalam pemrograman linier dapat digambarkan dalam bentuk umum, sebagai berikut :
Fungsi Tujuan (FT)                 maks/min Z =
Dengan pembatasan  (DP)      >=< b1
                                                Dan Xj ≥ 0 (j = 1, 2, …,n)
                                                        B1 ≥ 0 (i = 1,2,…m)
Misalnya terdapat variable kegiatan/keputusan dan 3 batasan sumber daya persamaan matematisnya sebagai berikut :
Fungsi Tujuan                         maks/min Z = cX + cX          
Dengan pembatasan                a11 X1 + a12 X2 >=< b1
                                                a21 X1 + a22 X2 >=< b2
                                                a31 X1 + a32 X2 >=< b3
                                                dan X1, X2  ≥ 0
keterangan :
Z = nilai dari fungsi tujuan
Xj = jenis kegiatan (variable keputusan)
aij = kebutuhan sumberdaya i untuk menghasilkan setiap unit kegiatan j
bi = banyaknya sumberdaya i yang tersedia
cj = kenaikan nilai Z jika ada pertambahan satu unti j
a, b, dan c disebut juga sebagai parameter model
m = jumlah sumberdaya yang tersedia
n = jumlah kegiatan

Dalam pembuatan model pemprograman linier harus diusahakan untuk memenuhi criteria sebagai berikut :
  • Tujuan yang akan dicapai  dinyatakan dalam fungsi linier, disebut fungsi tujuan.
  • Sumber-sumber tersedia dalam jumlah terbatas, dan pembatasan harus dinyatakan dalam bentuk ketidaksamaan yang linier.
  • Harus ada alternative pemecahan yaitu suatu solusi/pemecahan yang memenuhi semua batasan/kendala.

Contoh studi kasus

  • Perusahaan Bakti Jaya memproduksi cat interior dan exterior dari dua bahan baku, A1 dan A2. Tabel dibawah ini adalah informasi mengenai kebutuhan bahan baku, ketersediaan dan keuntungannya.
  • Survey pasar menunjukkan bahwa kebutuhan perhari untuk cat interior tidak boleh melebihi cat exterior lebih dari 1 ton, juga kebutuhan harian maksimal untuk cat interior adalah 2 ton.
  • Bakti Jaya ingin menentukan jumlah optimal (terbaik) produk antara cat interior dan exterior dengan memaksimalkan total keuntungan harian.


Tabel kebutuhan bahan baku, ketersediaan dan keuntungannya.
Produk
Kebutuhan bahan baku (ton)
Keuntungan (x1000)
A1
A2
Cat Exterior
6
1
5
Cat Interior
4
2
4
Kapasitas
24
6
Z

Penyelesaian kasus Perusahaan Bakti Jaya harus dengan :


  • Menentukan variable keputusan

Tentukan jumlah produksi cat exterior dan interior perhari. Maka variabel dari model didefiisikan sebagai :

X1 = ton produksi harian cat exterior
X2 = ton produksi harian cat interior
  • Menentukan fungsi tujuan
Fungsi tujuan, perusahaan ingin memaksimalkan total keuntungan harian dari kedua produk.
Cat exterior adalah 5 (x1000) per unit
Cat interior adalah 4 (x1000) per unit
Maka dapat didefinisikan bahwa :
         Total keuntungan dari cat exterior = 5X1 (x1000) rupiah
         Total keuntungan dari cat exterior = 4X2 (x1000) rupiah
Jika Z merepresentasikan total keuntungan harian, tujuan perusahaan adalah :
         Maksimalkan Z = 5X1 + 4X2
  • Menentukan constraint
Constraint yang membatasi bahan baku yang digunakan dan kebutuhan produk pada bahan baku.
         (Penggunaan bahan baku oleh kedua produk) ≤ Kapasitas ketersediaan bahan baku
Pembatasan bahan baku dinyatakan secara verbal sebagai :
Penggunaan harian bahan baku A1 adalah 6 ton untuk cat exterior dan 4 ton untuk cat interior. Maka :
         Penggunaan bahan baku A1 oleh cat exterior = 6X ton/hari
         Penggunaan bahan baku A1 oleh cat exterior = 4X2 ton/hari
Sehingga :
         Penggunaan bahan baku A1 oleh kedua cat = 6X1 + 4X2 ton/hari
         Penggunaan bahan baku A2 oleh kedua cat = 1X1 + 2X2 ton/hari
Karena ketersediaan harian dari bahan baku A1 dan A2 dibatasi 24 dan 6 ton, maka hubungan batasan yang diberikan menjadi :
         6X1 + 4X2 ≤ 24 (bahan baku A1)
          X1 + 2X2 ≤ 6 (bahan baku A2)
  • Batasan permintaan yang pertama adalah bahwa batas produksi harian cat interior melebihi cat exterior, X2 – X1, seharusnya tidak melewati 1 ton, yang ditranslasikan dengan :
X2 – X1 ≤ 1 (batas pasar)
  • Batasan permintaan yang kedua adalah bahwa maksmal kebutuhan harian cat interior dibatasi 2 ton, yang ditrnslasikan dengan :
X2 ≤ 2 (batas permintan)
  • Batasan implicit (pemahaman mandiri) adalah bahwa variabel X1 dan X2 tidak dapat diasumsikan bernilai negatif, karena tidak mungkin jumlah produksi bernilai negatif. Batasan nonnegative, X1 ≥ 0, X2 ≥ 0, dapat dipertangunggjawabkan untuk kebutuhan ini.
Model lengkap

Maksimalkan   Z = 5X1 + 4X2
Kendala :         6X1 +4X2 ≤ 24            (1)
                        X1 + 2X2 ≤ 6               (2)
                        -X1 + X2 ≤ 1                (3)
                        X2 ≤ 2                          (4)
                        X1, X2 ≥ 0                   (5)
Sembarang nilai X1 dan X2 yang memenuhi semua lima constraint disebut dengan solusi yang layak (feasible solution), jika tidak maka merupakan solusi yang tidak layak (unfeasible).

Prosedur penyelesaian menggunakan metode grafik
  • Menentukan lokasi solusi yang layak

Constraint nonnegative X1 ≥ 0 dan X2 ≥ 0. Dalam gambar sumbu horizontal X1 dan vertical X2 mewakili variabel cat exterior dan interior. Maka untuk nilai variabel nonnegative berada di kuadran pertama.

Constraint yang lain :
Pertama perlu mengganti setiap tanda pertidaksamaan dengan persamaan Menggambar garis lurus dengan memilih dua titik berbeda yang memenuhi persamaan garis pada diagram. Misalnya setelah mengganti 6X1 + 4X2 ≤ 24 dengan garis lurus 6X1 + 4X2 = 24, kita dapat menentukan dua garis berbeda yang dilalui garis tersebut. Caranya dengan mengganti X1 = 0 untuk mendapatkan X2 = 24/4 = 6, dan mengganti X2 = 0 untuk mendapatkan X1 = 24/6 = 4.

Maka garis untuk persamaan tersebut melewati dua titik (0,6) dan (4.0), seperti yang ditunjukkan pada gambar. Memperhatikan pengaruh pertidaksamaan.
Garis tersebut membagi daerah menjadi dua bagian, hanya satu bagian yang merupakan sisi yang benar yang memenuhi pertidaksamaan.
Untuk menentukan sisi yang benar, ujilah titik disalah satu sisi (titik yang tidak dilewati garis), misalnya (0,0) maka didapatkan 6 * 0 + 4 * 0 = 0 dan 0 ≤ 24, berarti daerah yang ditempati titik (0,0) adalah daerah yang memnuhi pertidaksamaan tersebut.
Dalam gambar yang ditampilkan daerah tersebut diarsir.

6X1 + 4X2 ≤ 24

Dilakukan juga pada constraint yang lain
Constraint
Titik potong dengan sumbu X1 dan X2
6X1 +4X2 ≤ 24
(0,6) dan (4,0)
X1 + 2X2 ≤ 6
(0,3) dan (6,0)
-X1 + X2 ≤ 1
(0,1) dan (-1,0)
X2 ≤ 2
Garis horizontal yang melewati X2 = 2


  • Menentukan solusi optimal dari diantara semua titik sudut solusi layak.

Daerah solusi layak seperti pada gambar adalah daerah yang diarsir yang diliputi oleh semua constraint. Semua titik yang berada di daerah tersebut adalah daerah solusi layak. Karena jumlahnya sangat banyak, maka perlu cara yang sistematis untuk mendapatkan titik optimal dari solusi masalah. Daerah solusi layal dibatasi oleh titik ABCDEF seperti pada


Identifikasi arah dari fungsi profit Z = 5X1 + 4X2 Ingin memaksimalkan Z. Nilai Z sementara coba digunakan nilai sembarang terlebih dahulu untuk mengetahui arah peningkatan nilai Z pada gambar. Misalnya, menggunakan Z = 10 dan Z = 15, akan memberikan garis putus-putus pada dan Z = 15, akan memberikan garis putus-putus pada gambar dengan persamaan 5X1 + 4X2 = 10 dan 5X1 + 4X= 15.
Maka arah peningkatan Z seperti ditunjukkan pada gambar. Solusi optimal berada dititik E. Untuk mendapatkan nilai X1 dan X2 dititik E diselesaikan dengan gabungan garis fungsi constraint (1) dan (2)

6X1 + 4X2 = 24
X1 + 2X2 = 6 atau X1 = 6 – 2X2
Dengan mensubtitusikan persamaan kedua pada persamaan pertama, didapatkan :
6 (6 – 2X2) + 4X2 = 24
36 – 12X2 + 4X2 = 24
-8X2 = -12
X2 = 1.5
X1 + 2X2 = 6
X1 + 2(1.5) = 6
X1 + 3 = 6
X1 = 3
Dengan cara aljabar, didapatkan bahwa X1 = 3 dan X2 = 1.5 dengan Z = 5*3 + 4*1.5 = 21

Evaluasi semua titik sudut pada daerah solusi yang layak
Solusi optimal didapatkan dititik E dengan nilai X1 = 3 ton dan X2 = 1.5 ton dan laba maksimal yang didapat Z = 21000
  
Titik Sudut
(X1, X2)
Z
A
(0,0)
0
B
(0,1)
4
C
(1,2)
13
D
(2,2)
18
E
(3,1.5)
21 (OPTIMAL)
F
(4,0)
20

1 komentar: