Sains Manajemen berfokus terutama pada
pengembangan model matematika. Model matematika adalah representasi dari sebuah
system, proses, atau hubungan yang disederhanakan.
Pada tingkatnya yang paling dasar, sains
manajemen berfokus pada model, persamaan dan representasi sejenisnya dari
kenyataan. Sebagai contoh, manajer di Detroit Edison menggunakan model
matematika untuk mencari cara terbaik untuk membuat rute bagi petugas terbaik
selama terjadinya pemadaman listrik. Bank of New England menggunakan model
untuk mengetahui berapa banyak teller yang diperlukan untuk bekerja pada setiap
lokasi bank pada sewaktu-waktu yang berbeda sepanjang hari. Pada tahun
belakangan ini, seiring dengan kemajuan computer, teknik sains manajemen telah
menjadi sangat canggih. Sebagai contoh pembuat mobil Daimler Chrysler dan Ford
menggunakan simulasi computer yang realistis untuk mempelajari kerusakan tabrakan
pada mobil. Simulasi ini memberikan informasi yang akurat dan menghindari biaya
“penghancuran” begitu banyak mobil uji.
Mesin : X1 +
3 X2 = 90 |x4| 4X1
+ 12X2 = 360
Kesimpulan :
Sains Manajemen adalah penerapan ilmiah yang menggunakan pendekatan ilmiah untuk memecahkan masalah manajemen dalam rangka membantu Manajer untuk mengambil keputusan yang baik. Dengan adanya Sains Manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan dalam bentuk aljabar atau dengan menggunakan grafik.
Pendekatan Sains Manajemen
Untuk memecahkan
masalah dalam Sains Manajemen dilakukan pendekatan sistematis dan logis dengan
metode ilmiah, meliputi :
- Observasi, pelajari masalah: Krisis, Situasi yang harus diantisipasi dan direncanakan, Dilakukan oleh manajer, dan Pakar Sains Manajemen : orang yang menguasai teknik sains manajemen dan terlatih untuk memecahkan masalah menggunakan teknik sains manajemen
- Definisi Masalah, masalah yang terjadi harus dijabarkan dan ditegaskan dengan singkat dan jelas, ada masalah sama dengan tujuan perusahaan tidak tercapai.
- Model Kontruksi, model Sains Manajemen merupakan penyajian yang ringkas dari situasi masalah yang sedang berjalan, dalam bentuk grafik, diagram, atau set hubungan sistematis (angka dan sibol-simbol).
- Solusi, solusi dari pembuatan model yang sudah dijalankan.
- Pelaksanaan, pelaksanaan nyata dari model yang sudah dikembangkan atau pemecahan dari masalah yang dihasilkan oleh model yang telah dikembangkan.
Teknik Analisis Kuantitatif
Teknik Analisis Kuantitatif dapat dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu,
teknik pemrograman matematika, teknik probabilistic, teknik jaringan kerja, dan
teknik lainnya.
- Teknik Pemrograman Matematika, umumnya berupa langkah-langkah matematis yang telah ditentukan dalam rangka memecahkan masalah.
- Teknik Probabiliti, solusi yang mengandung unsure ketidakpastian, dengan kemungkinan adanya solusi alternative dan umumnya hasilnya bersifat probability.
- Teknik Jaringan Kerja, menggambarkan system yang sedang dianalisis baik deterministic maupun probabilistic.
- Teknik lainnya, teknik-teknik yang tidak mudah digolongkan. seperti Tenik Persediaan, teknik Linier dan nonlinier.
Studi Kasus
Garuda Furniture merupakan suatu perusahaan yang
memproduksi mabel dari kayu. Bahan baku utama yang digunakan berupa kayu jati dan
kayu kamper. Untuk mendapatkan hasil yang baik, perusahaan ini menggunakan
mesin multi guna yang dikendalikan computer. karena persaingan yang semakin
tajam, manajemen perusahaan bermaksud meningkatkan efisiensi penggunaan sumber
daya peoduksinya sehingga dapat mencapai hasil optimal. Terdapat 2 model yang
dibuat A dan B. Jumlah kebutuhan bahan baku dan waktu mesin yang diperlukan
untuk membuat setiap set mebel (kursi dan meja) serta kapasitas yang tersedia
sebagai berikut .
Tabel 1 kebutuhan dan sumber daya produksi Garuda
Furniture
Sumber Daya
|
Model A
|
Model B
|
Kapasitas
|
Kayu Kamer (Unit)
|
4
|
2
|
200
|
Kayu Jati (Unit)
|
2
|
2
|
100
|
Mesin (Jam-mesin)
|
1
|
3
|
90
|
Apabila keuntungan yang diperoleh untuk satu unit
model A=$200 dan satu unit model B=$150 berapa unit setiap model harus dibuat
agar memperoleh keuntungan yang maksimal.
Model Pemrograman Linier kasus perusahaan ini :
Fungsi tujuan
: maks. Z = 200 X1 + 150 X2
Batasan
: 4 X1+ 2X2 ≤ 120
2 X1+2 X2 ≤ 100
X1 + 3 X2 ≤ 90 dan X1,
X2 ≥ 0
Dimana :
Z = total keuntungan (dolar)
A = mabel model A yang dibuat (unit)
B = mabel model B yang dibuat (unit)
Simbol
x dan Z adalah variable
–
Variable : Simbol untuk mewakili item yang dapat memiliki berbagai nilai.
$200
dan $150 adalah paramater
–
Parameter : nilai-nilai konstan yang merupakan koefisien dari variable dependen
[Z] (tergantung unit yang terjual) atau variable independen [x] (unit yang
terjual)
Tujuan model pemrograman linier disini untuk menentukan berapa besar
nilai X1 dan X2 sehingga dapat memperoleh nilai Z yang
maksimum.
- Pemecahan dengan cara aljabar
FT
: maks. Z = 200 X1 + 150 X2 …….……(0)
DP : 4 X1+ 2X2 + 1 S1 = 120 ………….(1)
2 X1+2
X2 + 1 S2 = 100 ……….…(2)
X1
+ 3 X2 + 1 S3 = 90 ………….(3)
dan X1,
X2, S1, S2, S3 ≥ 0 ………….(4)
Dalam model di atas 5 variabel yaitu X1,
X2, S1, S2, S3. Kelima variable tersebut
dapat membentuk 10 kombinasi yang terdiri dari 2 pasangan variable yang
berbeda. Terhadap kesepuluh kombinasi tersebut, dihitung nilai Z, dengan
terlebih dulu memberikan nilai nol pada kedua variable pembentuk kombinasi itu.
Tidak semua kombinasi memiliki nilai Z yang layak/fisibel, karena tidak
memenuhi persyaratan persamaan keempat (non-negatif). Sehingga dapat diperoleh
kombinasi yang memberikan nilai Z terbesar, dan variable keputusan yang
diketahui. Contoh perhitungan untuk empat kombinasi pertama sebagai berikut :
jika :
X1 = 0, X2 = 0 maka Z = 200 (0) + 150 (0) = 0
X1 = 0, S1 = 0 dari pers (1) diperoleh X2 = 120/2 = 60
dari
pers (2) diperoleh S2
= 100 – 120 = -20
Z
tidak fisibel karena S2 tidak memenuhi persamaan (4)
X1 = 0, S2 = 0 dari pers (2) diperoleh X2 = 100/2 = 50
dari
pers (3) diperoleh S3
= 90 – 150 = -60
Z
tidak fisibel karena S3 tidak memenuhi persamaan (4)
X1 = 0, S3 = 0 dari pers (3) diperoleh X2 = 90/3 = 30
dari
pers (1) diperoleh S3
= 120 – 60 = 60
dari
pers (2) diperoleh S2
= 100 – 60 = 40
maka Z =
200(0) + 150(30) = 4500- Pemecahan dengan cara Grafik
Pemecahan persoalan dengan cara grafik dilakukan
dengan cara membuat garis masing-masing persamaan batasan dalam suatu grafik. Apabila
garis persamaan batasan sudah dibuat maka dapat diperoleh suatu daerah yang
fisibel bagi nilai-nilai variabelnya, yaitu daerah yang memenuhi semua
persamaan batasan yang ada. Dari daerah fisibel tersebut dicari titik-titik
ekstrim yang memungkinkan diperolehnya niali optimal dari fungsi tujuan. Selanjutnya
dengan memasukkan titik-titik ekstrim tersebut ke dalam fungsi tujuan akan
diperoleh suatu titik ekstrim yang optimal.
Model pemrograman linear Garuda Furniture ditulis
lagi berikut ini :
FT :
maks. Z = 200 X1 + 150 X2 …..(0) fungsi tujuan
DP
: 4 X1+ 2X2 ≤ 120 …..(1)
kendala kayu kamper
2 X1+2 X2 ≤ 100 …..(2) kendala kayu jati
X1 + 3 X2 ≤ 90 …..(3) kendala mesin
dan X1,
X2 ≥ 0 …..(4)
kendala non-negatif
pemecahan secara grafik diuraikan sebagai berikut :
- Fungsi batasan kayu kamper 4 X1+ 2X2 ≤ 120 dan kendala non-negatif X1, X2 ≥ 0 membentuk suatu daerah fisibel OAB. Daerah ini merupakan daerah dimana titik-titik kombinasi X1 dan X2 masih dapat dipenuhi oleh kapasitas kayu kamper sebesar 120 unit.
- Dengan dimasukkannya fungsi batasan kayu jati 2 X1+2 X2 ≤ 100, kini daerah yang fisibel menjadi OAED. Daerah BDE menjadi tidak fisibel karena meskipun kapasitas kayu kamper mencukupi tetapi kapasitas kayu jati tidak mencukupi.
- Dengan penambahan batasan ketiga yaitu jam mesin X1 + 3 X2 ≤ 90 maka daerah fisibel berubah menjadi OAHG. Dengan kata lain, daerah OAHG merupakan daerah dimana titik-titik yang merupakan kombinasi X1 dan X2 memenuhi ketiga kendala sumber daya.
Cacatan :
Untuk menggambarkan garis 4 X1+ 2X2 = 120 dapat
dilakukan dengan mencari titik potong garis itu sumbu X1 dan X2.
Jika X1 = 0 maka X2 = 60 dan jika X2 = 0 maka X1
= 30, diperoleh titik A (30;0) dan B (0;60) tarik garis lurus yang
menghubungkan kedua titik itu sehingga diperoleh garis persamaan 4 X1+ 2X2 = 120. Titik H
merupakan perpotongan garis fungsi kayu kamper dan dan garis fungsi mesin. Koordinat
titik H dapat diperoleh dengan cara menyamakan koefisien salah satu variable,
misalnya X1, sehingga X2 dapat dihitung. Selanjutnya dengan
memasukkan kedalam salah satu persamaan maka nilai X1 dapat
diperoleh :
Kayu kamper :
4 X1+ 2X2 = 120 |x1| 4 X1+ 2X2 = 120

-10 X2 = -240
X2 = 24
X1 + 3 (24) = 90 maka X1
= 18Sains Manajemen adalah penerapan ilmiah yang menggunakan pendekatan ilmiah untuk memecahkan masalah manajemen dalam rangka membantu Manajer untuk mengambil keputusan yang baik. Dengan adanya Sains Manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan dalam bentuk aljabar atau dengan menggunakan grafik.
Ok.. Terima Kasih atas Postingnya !!!.....
BalasHapusthank you kak :)
BalasHapus